Menuju konten utama

IHSG Catat Rekor Baru di Akhir 2017, Jokowi: Ini di Luar Perkiraan 

“Angka ini di luar perkiraan kita. Dulu banyak yang bilang, bisa 6.000 sudah untung. Kerja keras dari BEI (Bursa Efek Indonesia) patut diapresiasi dan disyukuri,” kata Jokowi.

IHSG Catat Rekor Baru di Akhir 2017, Jokowi: Ini di Luar Perkiraan 
Presiden Joko Widodo ditemani seluruh jajaran Dewan komisioner OJK, Gubernur Bank Indonesia, Menteri dalam Negeri, Menteri Keuangan serta Asosiasi Pemerintah Seluruh Indonesia menutup perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia akhir tahun 2017, Jakarta, Jumat (29/12/2017). tirto.id/ANndrey Gromico.

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor baru di penghujung 2017. Pada hari perdagangan terakhir di 2017 yang jatuh pada Jumat (29/12/2017), IHSG ditutup menguat 41,6 poin (0,65 persen) ke level 6.355 setelah bergerak secara fluktuatif di kisaran 6.321-6.368.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada peningkatan jumlah investor sebanyak 44 persen dalam dua tahun terakhir. Dengan demikian, jumlah investor di BEI kini menjadi 1,12 juta. Peningkatan tersebut rupanya diikuti juga kenaikan nilai investasi dari investor domestik yang mencapai Rp340 triliun pada 2017. BEI juga mengklaim para investor asing masih tertarik menempatkan investasinya di Indonesia.

“Investor asing juga memanfaatkan keadaan, dari investasi Rp1.691 triliun di 2016 menjadi Rp1.958 triliun di 2017. Itu pun setelah mereka jual Rp40 triliun atau 13 persen dari gain yang mereka peroleh,” ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di BEI, Jakarta pada Jumat (29/12/2017) sore.

Lebih lanjut, BEI menyebutkan ada 37 perusahaan yang telah melakukan pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO) di sepanjang tahun ini. Adapun angka tersebut diklaim tertinggi di BEI sejak 1994. Dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara pun, jumlah perusahaan yang IPO itu adalah yang terbanyak.

Survei AC Nielsen pun menunjukkan bahwa peningkatan literasi pasar modal di tahun ini meningkat dari yang tadinya 4,3 persen di 2016 menjadi 15 persen.

Aktivitas perdagangan di BEI pun dilaporkan mengalami peningkatan pada tahun ini. Kenaikan frekuensi perdagangan itu tumbuh hampir 20 persen, serta mampu menghimpun dana dengan nilai tertinggi sepanjang sejarah, yakni Rp802 triliun yang berasal dari IPO, penerbitan penambahan saham baru, konversi waran, sekuritisasi aset dan penerbitan obligasi pemerintah, baik BUMN (Badan Usaha Milik Negara) maupun swasta.

Saat menghadiri Penutupan Perdagangan Tahun 2017 di Bursa Efek Indonesia, Presiden Joko Widodo mengapresiasi capaian yang menurutnya berada di luar perkiraan.

“Angka ini di luar perkiraan kita. Dulu banyak yang bilang, bisa 6.000 sudah untung. Kerja keras dari BEI (Bursa Efek Indonesia) patut diapresiasi dan disyukuri,” kata Jokowi.

Kenaikan sebesar 20,47 persen dari IHSG yang dibuka di awal tahun pada level 5.275 dan ditutup hari ini di angka 6.355 dianggap Jokowi sebagai capaian yang baik. Peningkatan yang mencapai double digit itu pun dipuji Jokowi karena berhasil menorehkan rekor di tengah sejumlah prediksi yang membuat khawatir.

“Makanya jangan keseringan baca di media sosial analisis yang kadang nggak ngerti sumbernya dari mana. Jangan takut, risiko selalu ada, tapi itulah peluangnya,” ucap Jokowi lagi.

Baca juga artikel terkait PASAR MODAL atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Addi M Idhom